Suara rakyat : Keputusan pemerintah Spanyol menasionalisasi bank terbesar keempat
negara itu mencerminkan krisis yang menjangkiti sistem finansialnya.
Bank menderita kerugian besar karena kredit macet di sektor properti.
Di sisi lain, hal ini menimbulkan kekhawatiran siapa akan ada bank
yang menjadi korban selanjutnya. Bila pemerintah harus turun tangan lagi
dan semakin terlibat dalam penyelamatan perbankan, maka semakin besar
pula biaya yang harus dikeluarkan dan kemungkinan membutuhkan bantuan
internasional.
Saham keuangan menanjak kembali kemarin, sehari setelah pemerintah
mengumumkan pengambilalihan 45% saham Bankia SA, yang kolaps karena
kerugian menyusul ambruknya sektor properti pada 2008. Bank tersebut
mencatat eksposur terbesar dalam kredit macet dibandingkan bank lain.
Tapi karena pemerintah, dalam kondisi keuangan yang amburadul, harus
membiayai pengambilalihan itu, pasar semakin cemas nantinya juga turut
butuh bantuan finansial. Yield obligasi masih tetap tinggi,
mengindikasikan pelaku pasar masih resah dengan masa depan keuangan
Spanyol. Karena nasib sektor perbankan Spanyol dan pemerintahnya
berkaitan, para analis mengatakan pendekatan baru, kemungkinan
menyangkut bantuan finansial internasional, diperlukan.
Menurut seorang analis, sudah menjadi rahasia umum, bank Spanyol
menyimpan aset beracun (toxic asset) dalam jumlah besar, dan nilainya
tidak sesuai dengan pembukuan. Memang, berdasarkan estimasi Bank of
Spain, bank memegang sekitar 180 miliar aset yang berpotensi merugikan.
Akhir-akhir ini, saham keuangan Spanyol bertumbangan karena kekhawatiran
investasi mereka di sektor properti akan menggerus laba bahkan
menyebabkan bank kecil, seperti caja, kolaps.
Oleh karena itu, para analis memperingatkan penyelamatan Bankia tidak
akan cukup, seluruh sektor butuh bantuan, tapi pemerintah tidak punya
kemampuan finansial untuk melakukannya. Di sisi lain, menyehatkan sektor
perbankan amatlah krusial untuk membantu pemulihan ekonomi, yang
memasuki resesi keduanya dalam tiga tahun terakhir, dengan tingkat
pengangguran mencapai 24,4%, tertinggi di zona euro.