Senin, 01 Agustus 2011

Reformasi Agraria Solusi Tepat Mengurangi Kemiskinan Di Pedesaan


Suara Rakyat. Ada beberapa kisah sucsess story dari negara-negara yang berhasil memulai pembangunan dari pedesaan. Seperti misalnya negeri China. Kunci keberhasilan China adalah pembangunan yang dimulai dari desa dan pertanian. Dalam hal ini, ketersediaan lahan yang cukup untuk petani adalah syaratnya. Jadi, 10 tahun pertama itu fokus kepada pembangunan pedesaan. Artinya, kalau kita melihat, ini nanti pasti akan menciptakan kelas menengah baru di desa. Jadi, ada seperangkat kebijakan ekonomi yang membuat mereka ini kemudian mempunyai kekuatan untuk tidak hanya sekedar keluar dari kemiskinan, tetapi generasi selanjutnya naik ke kelas menengah.
Demikian juga dengan negara Jepang. Kebijakan-kebijakan membangun desa oleh pemerintah beranggapan bahwa apabila desa sudah sejahtera pasti keinginan warga dari desa untuk pindah ke kota akan semakin berkurang.
Reformasi agraria juga dapat mendorong pembangunan pedesaan. Hal tersebut terwujud karena terjadinya peningkatan produktivitas pertanian, perwujudan ketahanan dan kedaulatan pangan, serta memperkuat ekonomi. Juga merupakan mekanisme jitu penyelesaian tuntas sengketa/konflik agraria yang mengutamakan rakyat korban. Hanya dengan kesetiaan pada semangat kerakyatan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 tahun 1960-lah pelaksanaan reforma agraria tidak saja akan mengikis kemiskinan dan pengangguran, melainkan mencabut akar ketidakadilan sosial bagi rakyat jelata.
Oleh karena itu, pelaksanaan pembaruan agraria yang komprehensif dan berorientasi pada kaum miskin hendaknya jadi dasar dalam program pengentasan kemiskinan. Tanpa pembaruan agraria yang komprehensif dan memihak si kecil, niscaya kemiskinan dan pengangguran akan terus mendera rakyat kita, dan keadilan sosial serta kemakmuran bangsa pun entah kapan dicapai. ***

2 komentar:

  1. sudah bayak cerita sukses, tapi BPN dan pemerintah seolah tidak perduli, mereka lebih suka menurunkan aparat keamanan untuk menghalau rakyat, lebih memilih jadi centeng pemodal besar

    BalasHapus
    Balasan
    1. satu hal yang lucu.... banyak pengusaha yang menguasai lahan ratusan bahkan ribuan hektar namun jutaan penduduk indonesia yang tidak memiliki lahan garapan, bahkan lahan garapan mereka dijarah untuk dijadikan perkebunan milik pengusaha.
      lambat laun indonesia akan kehilangan arah tentang dimana harus berpijak untuk mempertahankan keagrarisan yang dimiliki oleh indonesia. haruskah sebuah negara agraris sebagai pengimpor beras terbesar di asia tenggara....?????

      Hapus