Suara Rakyat : Angela Merkel, kembali menegaskan tidak akan adanya euro bonds karena itu merupakan cara yang salah untuk percepat integrasi Eropa yang dibutuhkan untuk redakan krisis utang. Merkel mengatakan euro bonds, euro bills, dan debt redemption fundsbertentangan dengan konstitusi Jerman dan tidak produktif dari sisi ekonomi.
"Saya takut, tidak akan banyak yang dihasilkan dari pertemuan puncak Uni Eropa.
Pertemuan mungkin hanya sekedar diskusi kewajiban timbal balik, terlalu
sedikit tentang peningkatan pengawasan dan langkah-langkah struktural,"
ujar Merkel kepada parlemen.
"Pengawasan dan kewajiban harus berjalan seiring. Hanya ada kewajiban bersama jika pengawasan yang memadai telah dipastikan." Merkel setuju dengan usulan negara zona-euro lainnya untuk mempercepat integrasi; namun Merkel menolak gagasan kalau Jerman harus menanggung semua biaya.
Untuk situasi sekarang, pelajaran penting yang bisa diambil dari tahun 1931, ketika segalanya mengalami kemerosotan, adalah terkait bahaya dari ketiadaan kebijakan, di mana tidak satu pihakpun yang punya kekuatan untuk mengatasi krisis. Semua sebenarnya mampu dan harus mengambil tindakan, justru pada saling lempar tanggung-jawab, kata pemenang Hadiah Nobel bidang ekonomi dan kolumnis New York Times, Paul Krugman.
"Pengawasan dan kewajiban harus berjalan seiring. Hanya ada kewajiban bersama jika pengawasan yang memadai telah dipastikan." Merkel setuju dengan usulan negara zona-euro lainnya untuk mempercepat integrasi; namun Merkel menolak gagasan kalau Jerman harus menanggung semua biaya.
Untuk situasi sekarang, pelajaran penting yang bisa diambil dari tahun 1931, ketika segalanya mengalami kemerosotan, adalah terkait bahaya dari ketiadaan kebijakan, di mana tidak satu pihakpun yang punya kekuatan untuk mengatasi krisis. Semua sebenarnya mampu dan harus mengambil tindakan, justru pada saling lempar tanggung-jawab, kata pemenang Hadiah Nobel bidang ekonomi dan kolumnis New York Times, Paul Krugman.
Itu
terjadi lagi kini di Eropa dan di Amerika, kata Krugman. Lihat saja
bagaimana para pemimpin Eropa menangani krisis perbankan di Spanyol.
(Lupakan dulu tentang Yunani yang tidak begitu
menjadi penyebab, karena Spanyol bisa menentukan bagi nasib Eropa.)
Seperti Austria di tahun 1931, Spanyol punya bank-bank bermasalah yang
sangat membutuhkan lebih banyak modal, namun pemerintah Spanyol kini,
sebagaimana pemerintah Austria juga, menghadapi masalah tentang
kesanggupan melunaskan hutangnya, katanya.